rss
twitter
    Welcome to Ikke Wijaya's Blog :)

My 1'st year at school

Jadi guru matematika?? yang bener aja....itulah nasib menjadi guru baru di sebuah sekolah pinggiran yang memang minim tenaga pendidik professional, harus siap ditugaskan menjadi guru apapun yang dibutuhkan. Untung saja, aku yang aslinya guru elektronika, masih punya tautan alias serumpun dengan matematika (dulu semasa kuliah ada mata kuliah aljabar ), jadi bisa dengan mudah menguasai materi. Lebih parah lagi, in the same time, selain jadi guru matematika aku juga jadi guru Bahasa Jawa (wah...yang ini kacaw banget...!!!).
Walaupun asli jawa, tapi pengetahuanku soal budaya dan sastra jawa jauh di bawah minim. lha wong kromo inggil aja mawut gak keruan. Eyang putriku saja sampai menganggap aku sebagai anak yang tak tahu sopan santun karena kurang fasih berkromo inggil, kurang halus kata eyang. Nembang aja bisanya cuma tembang Bapak Pocung itu tok. Tapi untungnya lagi, aku pinter baca tulis aksara Jawa, nah lo....kelebihanku yang satu ini lumayan bisa mengcover tugas baruku sebagai guru Bahasa Jawa. Sisanya arahkan aja anak-anak ke buku Pepak Bahasa Jawa sama tak suruh wawancara langsung dengan sumbernya, para sesepuh yang lebih mriyayeni dan orang-orang yang ngleluri Budaya dan Sastra Jawa, bereskan??He..he...he...
Di akhir semester genap, di tahun pertamaku itu, bertambah satu lagi tanggung jawab yang di bebankan. Mentang-mentang saat itu aku masih single belum ada tanggungan di rumah alias banyak waktu luang. Aku diserahi tugas jadi guru Bahasa Inggris, menggantikan guru aslinya yang lagi cuti hamil selama 3 bulan, wa..ha..ha...apalagi ini... Untung, untung, untungnya lagi, I Love English. Biarpun bahasa inggrisku pas-pasan. Setidaknya cas cis cus daily conversation in english bisa kukuasai dengan baik tambahan vocabularyku juga lumayan, cuma grammarnya yang hancur berantakan. For real, pontang-panting abiz...!!!
Namun di balik semua kejadian selalu ada hikmah yang tersembunyi. Aku merasa benar-benar jadi guru, dan ternyata rasanya menyenangkan. Aku baru tahu beratnya tugas dan tanggung jawab yang dipikul seorang guru bukan sekedar menyampaikan materi sampai habis KDnya, tapi juga membangun motivasi anak-anak untuk terus belajar sampai mereka lepas dari sekolah nantinya. Tambah jam mengajar artinya tambah waktu pula untuk lebih dekat dengan anak-anak. Dan yang paling menguntungkan sebenarnya adalah kemampuan diri sendiri yang semakin bertambah. Jadi guru Matematika, guru Bahasa Jawa, guru Bahasa Inggris mau tak mau harus belajar lagi biar gak gagap di depan anak-anak, biar anak-anak mendapatkan ilmu yang benar gak asal disampaikan begitu saja. Walhasil, jadilah aku lebih bisa Matematika, bisa nembang dikit, dan lumayan bisa memahami grammar dengan baik. Secara emosi aku juga jadi orang lebih sabar dari biasanya.
Bener kata Ibuku, yang notabene berprofesi sbg guru juga, kalau pengen jadi orang pinter, kaya raya dan awet muda, jadilah seorang guru, guru yang bener-bener guru, ikhlas dalam mengabdi. Waktu yang kita habiskan, Ilmu yang kita tularkan benar-benar jadi infestasi jangka panjang yang terus berkembang profitnya buat diri kita. Duh...senengnya jadi guru.

0 Comment:

Post a Comment

Do you wanna say somethin? write in for me...